A.
Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui cara pengolahan minyak kelapa secara basah dan kering serta
dapat membedakan hasilnya.
B.
Alat
dan bahan
Bahan :
Buah
kelapa tua dan air
Alat :
Parang,
timbangan, parut, saringan, baskom, gelas ukur, oven, alat pengepres, plastik,
wajan, kain blanco, beaker glass.
C.
Cara
kerja
1. Pembuatan
minyak secara basah:
a. Buah
kelapa dipecah, diambil dagingnya
b. Daging
kelapa dibersihkan lalu diparut
c. Timbang
daging kelapa parut
d. Encerkan
dengan air dengan perbandingan 1 : 1 lalu diperas
e. Saring
santanya, dan ukur volumenya
f. Panaskan
santan diatas wajan dengan hot plate/ pemanas sampai terbentuk minyak dan
blondo.
g. Dinginkan,
dan pisahkan minyak dan blondo.
h. Timbang
masing-masing.
i.
Hitung rendemen minyak dan blondo
terhadap kelapa parut.
2. Pembuatan
minyak secara kering.
a. Buah
kelapa dipecah, diambil dagingnya .
b. Daging
kelapa dibersihkan lalu diparut
c. Timbang
daging kelapa parut
d. Keringkan
dalam oven suhu 800c sampai kering
e. Bungkus
kelapa parut kering dengan kain blanco yang telah ditimbang terlebih dahulu.
f. Lakukan
pengepresan, dan tampung minyak dengan beaker glass yang telah ditimbang
terlebih dahulu.
g. Timbang
limbah cake sedangkan minyaknya dipanaskan kedalam oven suhu 1000c
sampai dipeoleh minyak jernih.
h. Dinginkan
lalu timbang.
i.
Hitung rendemen limbah cake dan minyak
terhadap kelapa parut.
3. Bandingkan
kualitas dari segi warna dan rendemen kedua cara pengolahan tersebut.
D.
Hasil
Pengamatan
Cara kering
Berat
baskom = 135,5 gr
Berat
kelapa = 1500 gr
Berat
kain blanco = 31 gr
Berat
kain blanko + 37,3 gr – 31 gr
Minyak
= 6,3 gr
Berat
beaker glass = 94,6 gr
Berat
nampan = 100 gr
Berat
nampan + cake = 597,8 gr
Berat
cake = 597,8 – 100 gr = 497,8 gr
Berat
minyak = 238,8 – 946,9 gr = 144,2 gr
Berat
minyak total = 144,2 + 6,3 gr = 150,5 gr
Rendemen
= berat minyak total x 100 %
Berat
kelapa parut = 150,5 / 1500 x 100 % = 10,05 %
%
cake = berat cake / kelapa parut x 100 %
= 497,8 / 1500 x 100 % = 33,19 %
Cara basah
Berat
kelapa = 1500 gr
Berat
kelapa = 1008,4 – 135,5 = 872,9 gr
Total
berat kelapa = 1500 + 872,9 gr = 2372,9 gr
Beaker
glass COD = 108,7 gr
Berat
beaker + glass + minyak = 346,2 gr
Berat
minyak = 346,2 gr – 108,7 gr = 237,5 gr
Berat
blondo = 693,9 gr
Rendemen
= berat minyak / berat kelapa parut x 100 %
= 237,5 / 2372,9 = 100% = 10 %
%
blondo = 693,9 / 2372,9 x 100 %
= 29,24 %
Contoh gambar:
E. Pembahasan
Minyak kelapa sebagai salah satu
kebutuhan bahan dapur sehari-hari, sehingga kebutuhan minyak sangat tinggi
apabila dikalikan dengan jumlah jiwa di indonesia. Tidak semua warga indonesia
dapat membeli dan menggunakan minyak curah atau minyak kemasan untuk keperluan
sehari-hari terkusus bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman. Sehingga
untuk mengantisipasi hal itu maka banyak cara untuk membuat minyak kelapa
sebagai bahan keperluan memasak, seperti pembuatan minyak kelapa secara basah
tradisional. Dengan perkembangan yang maju maka ada berbagai cara untuk membuat
minyak kelapa seperti, cara basah fermentasi, Cara basah sentrifugasi, cara
basah dengan penggorengan. untuk keperluan keluarga dapat dilakukan cara
pengolahan basah sederhana dengan cara pemanasan santan sampai terpisah antara
blundo dan minyak.
Hasil
praktikum yang dilakukan diharapkan mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan
minyak dengan cara basah dan kering serta membedakan hasilnya.
Pengolahan
kelapa secara basah terbagi atas :
a. Cara
Basah Tradisional
Artinya
dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan dapat dilakukan
oleh profesi rumah tangga, dengan cara ekstraksi santan dari kelapa parut.
Kemudian santan dipanaskan untuk menguapkan air dan menggumpalkan santan yang
akhirnya menjadi blondo. Blondo ini dipisahkan dari minyak. Kemudian blondo diperas untuk mengeluarkan minyaknya.
b. Cara
Basah Fermentasi.
Pada cara basah fermentasi, yaitu santan
di diamkan untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk
memudahkan penggumpalan (terutama protein) dari minyak pada waktu pemanasan. Mikroba
yang berkembang selama fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. maka asam
yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah
dipisahkan pada saat pemanasan.
c. Cara
Basah (Lava Process).
Padacara ini, santan diberi perlakuan
sentrifugasi agar terjadi pemisahan skim dari krim. Pada proses sentrifugasi,
santan diberi perlakuan sentrifugasi pada kecepatan 3000-3500 rpm. Sehingga
terjadi pemisahan fraksi kaya minyak (krim) dari fraksi sedikit minyak (skim).
Selanjutnya krim diasamkan dengan menambahkan asam asetat sitrat atau HCI
sampai pH4. Setelah itu santan dipanaskan dan diperlakukan seperti cara basah
tradisional atau cara basah fermentasi, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi
sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak. Kemudian skim
santan diolah menjadi konsentrat protein berupa butiran atau tepung.
d. Cara
basah dengan penggorengan.
proses ini adalah ekstraksi minyak yang dilakukan
dari hasil penggilingan atau parutan daging kelapa. Kemudian pada proses
Penggorengan atau pemanasan lalu pengepresan minyak kelapa kasar dan
pengendapan kethak atau bungkil minyak kelapa.
Adapun pengolahan minyak secara basah
maka adapula pengolahan minyak secara kering dengan berbagai perlakuan cara
sebagai berikut :
1. Cara
Pengepresan
Cara
pres dilakukan terhadap daging buah kelapa yang sudah kering (kopra) bahan
kopra dapat diperoleh dari pembelian petani yang membuat kopra atau hasil
pembuatan kopra sendiri, berikut adalah proses pembuatan minyaknya :
a. karena
pembuatan kopra cukup lama, maka dalam praktikum kopra dibuat dari daging
kelapa yang diparut kemudian dipanaskan menggunkan oven). Kemudian dipres
hingga mengeluarkan minyak..
b. Minyak
yang terkumpul diendapkan dan disaring.
c. Minyak
hasil penyaringan diberi perlakuan berikut:
ü Penambahan
senyawa alkali (KOH atau NaOH) untuk netralisasi (menghilangkan asam lemak
bebas).
ü Penambahan
bahan penyerap (absorben) agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening.
ü Pengaliran
uap air panas ke dalam minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa
yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.
d. Minyak
yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas di dalam botol plastik atau botol kaca.
2. Cara
Ekstraksi Pelarut.
Cara ini menggunakan cairan pelarut yang
bertitik didih rendah, mudah menguap, tidak berinteraksi secara kimia dengan
minyak dan residunya tidak beracun. Walaupun cara ini cukup sederhana, tapi
jarang digunakan karena biayanya relatif mahal.
Pada cara basah atau tradisonal, ketika
di panaskan dengan kompor maka akan menghasilkan blondo yang dimana blondo
tersebut menghasilkan protein, selain itu blondo juga bisa digunakan sebagai
penyedap makanan.
Pada saat melakukan pemarutan kelapa,
yang perlu diperhatikan adalah arah dalam memarut harus tegak lurus terhadap
ketebalan daging buah. Hal ini untuk memudahkan pengeluaran minyak dari vakuola
dalam sel. Dalam pemarutan sebaiknya dilakukan dengan manual. Karena memudahkan
dalam pengaturan arah dalam memarut, sehingga dapat mengurangi jumlah minyak
yang diperoleh.
Pada saat melakukan pemanasan, yang
perlu diperhatikan adalah saat pemanasan santan harus terus diaduk , agar tidak
tejadi penggumpalan blondo dan api yang digunakan tidak boleh terlalu panas
terutama pada saat air tinggal sedikit. Saat air pada santan mulai habis menguap,
pemanasan dikurangi. Apabila blondo sudah mulai terbentuk pengadukan
dipercepat. Kemudian pemanasan dihentikan apabila blondo yang terbentuk sudah
berwarna kecokelatan, tapi jangan sampai terlalu cokelat karena dapat
mempengaruhi warna minyak yang dihasilkan tidak jernih.
Proses pengolahan cara kering dipabrik
ada dua macam, yaitu dengan sinar matahari dan alat pengering. Jika dengan
sinar matahari perlu proses waktu yang sangat lama, sedangkan dengan alat hanya
2 hari. Pada pengeringan dengan alat hasilnya lebih bersih tetapi bau asap yang
mengurangi kualitasnya. Sedangkan pada saat praktikum yang dilakukan untuk
pengolahan cara kering menggunakan sistem pres atau cara pres.
Kelapa yang digunakan atau diolah untuk
dijadikan minyak umurnya sekitar 12 bulan atau kelapanya sudah tua, karena pada
umur 16,5 bulan atau kelapa yang sudah tua sangat cocok untuk diolah menjadi
minyak kelapa karena pada saat itu kadar minyak pada endosperm maksimum dan
kadar air karbohidrat turun. Bila buah terlalu muda kadar minyak belum
terbentuk maksimal, sedangkan bila terlalu tua yaitu buah yang berumur lebih
dari 16,5 bulan, maka akan terjadi penurunan kadar minyak dan peningkatan kadar
karbohidrat karena pada saat umur lebih dari 16,5 bulan, buah kelapa sudah
membentuk embrio. Embrio ini untuk pertumbuhannya memerlukan karbohidrat.
Keperluan karbohidrat selain memanfaatkan kandungan karbohidrat yang telah ada
juga mengubah minyak yang terkandung dalam endosperm bila karbohidrat yang
telah ada habis, sehingga semakin tua umur buah kelapa maka kadar minyak
semakin menurun.
Setiap minyak nabati akan memiliki sifat
dan ciri tersendiri yang sangat ditentukan oleh struktur asam lemak pada
rangkaian trigliseridanya. Minyak kelapa banyak mengandung asam lemak berantai
sedang (C8 – C14), khususnya asam laurat dan asam meristat. Adanya asam lemak
rantai sedang ini (medium chain fat) yang relatif tinggi membuat minyak kelapa
mempunyai beberapa sifat daya bunuh terhadap beberapa senyawa yang berbahaya di
dalam tubuh manusia. Sifat inilah yang didayagunakan pada pembuatan minyak
kelapa murni yaitu (VCO, virgincoconut oil).
F.
KESIMPULAN
dari
hasil perbedaan perlakuan antara cara basah dan cara kering, maka dapat
diketahui perbedaanya yaitu cara kering kandungan dan rendemen minyak lebih
banyak terdapat pada kelapa tua, karena pada kelapa tua daging buah kelapa
lebih tebal dibandingkan dengan kelapa muda sehingga rendemen minyak lebih
besar . Dari segi aroma dan warna disimpulkan bahwa pada pengolahan cara basah
aroma dan warna minyaknya lebih bagus dibandingkan dengan pengolahan cara
kering, yaitu aroma pada cara basah lebih gurih dan warnanya lebih jernih.
Referensi:
Materi
asistensi bapak Hendro dan ibu Darmini
Amin Sarmidi.
2009. “Aneka peluang bisnis dari kelapa”. Lily publisher. Yogyakarta.
materi pengepresan tahun berapah yah kalua ada yang terbaru boleh saya minta kah
ReplyDelete