Mitosis adalah pembelahan sel yang
terjadi secara tidak langsung (Setjo, 2004). Hal ini dikarenakan pada
pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu.
Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi:
profase, metafase, anafase, dan telofase.
Mitosis terjadi di dalam sel somatik
yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang
sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis
menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan
pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama
mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu
proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar
bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah
untuk pengamatan mitosis (Sugiri, 1992).
Proses mitosis ini terjadi bersama
dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
iduknya.
Urut-urutan terjadinya mitosis adalah
sebagai berikut:
1. Profase
Proses terjadinya fase profase ditandai
dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan
kromosom yang terlihat tebal.
2. Metafase
Ciri utama fase ini adalah terbentuknya
gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula.
Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula
bertumpu.
3. Anafase
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di
tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat
adal dua kumpulan kromosom.
4. Telofase
Telofase adalah fase finisiong, dalam
telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase
awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada
telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah.
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Alat: 2. Bahan
·
Mikroskop cahaya o ujung akar bawang merah (Allium cepa)
·
Kaca benda dan kaca penutup o Kertas hisap
·
Pipet o Tisu
·
Pinset o Alkohol 70 %
·
Gelas arloji o FAA
·
Silet berkarat o HCl 1 N
·
Silet tajam o Acetocarmin
·
Botol ampul
·
Pembakar spiritus dan korek api
·
Plastik dan karet
F. Prosedur Kerja
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini adalah tahap
penumbuhan akar bawang merah (Allium cepa) dan
pemotongan akar bawang merah (Allium cepa).
Penumbuhan akar dilakukan di dalam gelas p;lastik yang berisi air selama 1
minggu (7 hari), dengan cara menusuk bagian tengan bawang merah secara
horizontal sedemikian rupa sehingga hanya bagian akarnya saja yang menyentuh
air. Pemotongan ujung bawah akar dilakukan pada malam hari sebelum praktikum
(Minggu) pukul 00.00-00.15. akar dipotong sepanjang 1 cm dari ujung dan
selanjutnya akar direndam dalam botol ampul yang sudah diisi dengan larutan
FAA, lalu botol ampul ditutup rapat dengan plastik dan diikat dengan karet.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan
preparat dan pengamatan fase-fase mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan
preparat dilakukan dengan cara mengambil potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul denagn pinset. Kemudian
memindahkannya kedalam gelas arloji dan menambahkan alkohol 70 % dan dibiarkan
terendam selama 2 menit.
Setelah 2 menit, alkohol 70 % dihisap
dengan kertas hisap kemudian menambahkan larutan HCl 1 N dan merendamnya selama
5 menit. Setelah 5 menit berlalu, mengambil potongan akar bawang dari gelas
arloji, memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakkannya pada kaca benda.
Langkah selanjutnya yaitu ditetesi dengan larutan acetocarmin, lalu dicacah
dengan silet berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup. Sebelum diamati di
bawah mikroskop, preparat dilewatkan di atas lampu spiritus, selanjutnya
menggilasnya dengan jempol atau ujung pensil yang tumpul, baru setelah itu
diamati dibawah mikroskop.
H. Analisis Data
Dari hasil pengamatan fase-fase mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa) ini diperoleh beberapa fase, antara lain:
1. Anafase
Pada fase ini nampak kromosom-kromosom
homolog saling berjauhan (berkumpul menuju kutub yang berlawanan). Kromosom
nampak jelas mengalami penebalan sehingga dapat dilihat jelas dengan mikroskop
cahaya sekalipun.
1. Telofase
Fase ini merupakan fase terakhir pada
mitosis. Pada fase ini nampak adanya dinding pemisah yang berupa sekat yang
belum sempurna yang memisahkan kromosom-kromosom yang telah mencapai kutub.
Sekat belum sempurna dan sel belum benar-benar terpisah tetapi tanda akan terbentuknya
dua sel sudah mulai tampak.
1. Telofase akhir
Pada fase ini sel benar-benar telah
utuh. Dinding sel terlihat jelas dan kromosom yang tebal nampak berkumpul di
tengah.
I. Pembahasan
Pada ujung akar
bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5 menit
sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan keterangan
tersebut maka proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa)
dilakukan pada pukul 00.00. Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam
tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang mengandung banyak sel-sel
yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun kami tidak mungkin melakukan
pengamatan pada tengah malam, jadi kami memasukkan potongan kar bawang tersebut
ke dalam botol fial berisi FAA, fungsi dari FAA ini adalah untuk menghentikan
aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang sebagaimana
saat kami memotongnya.
Sebelum mengamati
sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus
memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%,
perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa FAA yang masih terdapat
di dalam sel-sel akar bawang merah. Selain itu perendaman dengan alcohol
bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar bawang yang sudah semalaman
dimasukkan kedalam botol fial berisi FAA.
Perlakuan berikutnya
adalah perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong
tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena
dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel
diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari
akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini
juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.
Perlakuan berikutnya
lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalh pewarna, sehingga jelas
fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati. Tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna lebih cepat maka
perlu ditambahkan FeCl2, yang pada praktikum
kemarin kami dapatkan dengan mencacah bahan amatan dengan menggunakan silet
berkarat.
Pada saat pengamatan
kami menemukan sel-sel yang sedang berda dalam fase Anafase, telofase awal dan
telofase akhir. Pada sel yang sedang dalam fase Anafase terlihat jelas kromosom
yang terkumpul pada kutub masing-masing dari sel tersebut. Pengamatan tersebut
semakin menyakinkan kami setelah kami melihat model fase-fase pembelahan yag
terdapat di ruang genetika.
Sel berikutnya yang
kami amati adalah sel dengan sekat yang belum sempurna, sehingga kami simpulkan
sel tersebut sedang dalam fase Telofase awal. Dan sel terakhir yang sempat kami
amati memiliki ciri-ciri bagiannya sudah utuh, dinding selnya terlihat jelas
dan kromosom terlihat mengumpul di tengah sehingga kami simpulkan sel tersebut
berada dalam fase Telofase akhir.
Pengamatan sel-sel
pembelahan mitosis ini kurang maksimal karena kungnya lat yang memadai, serta
keterbatasan waktu, yang sebenarnya juga karena kami tidak cepat tanggap.
Sebenarnya banyak fase-fase lain yang belum sempat teramati.
J. Diskusi umum
1.
Alasan penggunaan akar pada praktikum kali ini adalah
antara lain karena akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya
adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik. Mitosis
merupakan pembelahan sel yang umumnya terjadi pada sel-sel yang hidup terutama
sel-sel yang sedang tumbuh, dan dan sel-sel ini umnya terdapat pada ujung akar
dan ujung batang tumbuhan. Hal inilah yang melatarbelakangi digunakannya akar
dalam praktikum mitosis ini.
a. Alasan
pemotongan akar bawang merah dilakukan pada pukul 00.00 adalah karena mitosis
pada akar bawang merah terjadi pada jam-jam tersebut. Proses itosis pada
tanaman umumnya terjadi selama antara 30 menit sampai beberapa jam dan
merupakan bagian dari suatau proses yang berputar dan terus-menerus (melalui
fase-fase yang terus berjalan) dan pada akar bawang merah (Allium cepa)
ini mitosis terjadi mulai pukul 00.00
b. Tidak, tidak
semua tanaman mitosisnya terjadi pada malam hari, waktu terjadinya mitosis
tergantung pada spesies tanaman yang bersangkutan. Contohnya tumbuhan paku,
mitosis pada tumbuhan paku tidak terjadi pada malam hari, melainkan siang hari.
c. (Mungkin)
Tidak, karena mitosis pada tumbuhan terjadi selama 30 menit sampai beberapa jam
dan merupakan suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Setelah mengalami
fase mitosisinti yang dalam keadaan tidak membelah berada dalam stadium
interfase dan fase ini berlangsung dalam tempo yang cukup lama.
1.
Fungsi dari reagen-reagen yang digunakan dalam
praktikum pengamatan akar bawang ini adalah:
2.
Tujuan penggunaan silet berkarat pada saat pencacahan
adalah untuk mengefektifan pewarnaan. Seperti kita ketahui dalam karat besi
terdapat Fe Cl2yang dapat mempercepat proses penyerapan
warna.
3.
Tidak, kami tidak dapat mengamati semua fase karena
keterbatasan waktu dan alat.
4.
Ya, kami dapat menjumpai fase-fase mitosis pada
tumbuhan lain selain pada bawang merah (Allium cepa), hal
ini dikarenakan semua tumbuhan pasti melakukan mitosis, sehingga kita dapat
mengamati fase-fase pembelahannya, misalnya saja pengamatan fase-fase mitosis
pada tumbuhan paku.
K. Kesimpulan
1.
fase-fase mitosis yang ditemukan pada pengamatan akar
bawang merah (Allium cepa) adalah Anafase, Telofase awal, dan Telofase
akhir.
2.
ciri-ciri yang dapat dideteksi pada masing-masing fase
yang ditemukan antara lain:
ü Pada
Anafase nampak kromosom-kromosom homolog berkumpul menuju kutub yang
berlawanan.
ü Pada
Telofase awal nampak adanya dinding pemisah yang berupa sekat yang belum
sempurna
ü Pada
Telofase akhir sel nampak sudah utuh, dinding sel jelas dan kromosom mengumpul
di tengah.
L. Daftar Pustaka
Anonim. 2004. The
Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology.
arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, diakses tanggal 28
Februari 2007
Margono, Hadi. 1973.
Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium
cepa). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP
Setjo, Susetyoadi.
2004. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA.
No comments:
Post a Comment