BAB IV
ALAT DAN PROSES PENGOLAHAN GULA
4.1.
TIMBANGAN
TEBU
Timbangan tebu merupakan peralatan yang sangat penting untuk pabrik gula untuk mengetahui berat atau bobot tebu yang akan proses atau diolah di PG.
Komering, jadi tebu dari kebun sebelum digiling terlebih dahulu harus ditimbang,
dari hasil penimbangan akan digunakan sebagai dasar perhitungan di pabrik, antara lain :
1. Perhitungan upah
tebang dan
angkut.
Tebu yang masuk
ke PG. Komering
– Sumatera Selatan sebelum digiling harus
di timbang dulu untuk diketahui
beratnya. Hal ini
perlu dilakukan untuk perhitungan
neraca proses.
PG. Komering ini memiliki 2 buah
timbangan untuk menimbang tebu. Akan tetapi jembatan timbangan di PG. Komering
jembatan ada 2 buah yaitu timbangan Bruto dan timbangan Tara.
4.1.1.
Jembatan
Timbang
Jembatan
timbang di PG. Komering terdapat 2 buah yaitu timbangan Bruto dan timbangan
Tara. Timbangan Tara yaitu timbangan untuk menimbang berat truk dan tebu. Jadi
di timbangan Tara yang tertimbang adalah berat kotor. Timbangan Bruto adalah
timbangan untuk menimbang truk yang sudah kosong. Ditimbangan Bruto untuk
mengetahui berat tebu sesungguhnya atau berat bersih.
Contoh
data hasil timbangan Bruto dan Tara di SPA (Surat Perintah Angkut).
Jenis
tebu
|
No. Kendaraan
|
No.
SPA
|
Kode
Sinder/Mandor
|
Asal
tebu
|
Pemilik
|
Bruto
|
Tara
|
panjang / utuh
|
BE 9161 Q
|
0341468
|
KN 015
|
Petak 6C40
|
Pabrik
|
9.140 kg
|
12.850 kg
|
Pendek / di potong-potong
|
BE 9157 BT
|
0339982
|
RB05
|
Petak 2C20
|
Pabrik
|
8.500 kg
|
16.230 kg
|
Tabel 4.1. Hasil Timbangan
4.1.2.
Cara
Menimbang Tebu
Truk
masuk timbangan, supir memberikan kepada operator SPTA, SIM, dan KTP. Kemudian
operator mengimput data seperti (NO. Kendaraan, nama supir, No. SPTA, Jenis
tebangan) , kemudian pastikan supir berada di luar truk. Dan posisi truk berada
tepat di platform jembatan timbang, lalu input pada monitor. Setelah data-data
selesai, data-data d save dan di print, “label sample sugar cane” pada kertas
SPTA tersebut tepat di belakang kertas. Jika penimbangan sudah terinput,
persilakan truk untuk keluardari jembatan timbang, dan arahkan ke cane yard.
4.1.3.
Perawatan
Timbangan
Perawatan
timbangan di lakukan kalibrasi ulang untuk menunjukkan angka 0 oleh instrument
dan laborat untuk setiap awal mulai giling.
4.2.
EMPLACEMENT
Emplacement (Halaman Pabrik) merupakan suatu tempat menampung tebu masuk
yang sudah di timbang dan akan di giling.
4.2.1.
Alat
pengangkut dan pengangkat tebu (Unloading
Crane)
Fungsi dari alat pengangkat tebu (unloading
crane) yaitu
untuk mengangkat atau memindahkan tebu dari truk ke
meja tebu maupun ke Area tebu yang sudah di timbang.
A.
Prinsip
Kerja
Alat ini dapat
bergerak horisontal, sepanjang rel dudukan bergerak dan naik turun pada bagian
alat pengaitnya. Gerakan – gerakan unloading
crane diperoleh dari
motor penggerak yang dikendalikan oleh operator.
Gambar 4.1. Unloading crane
B.
Keterangan gambar Unloading Crane (alat pengangkat dan
pengangkut tebu):
1.
Kontruksi dan jembatan rel untuk jalan roda secara horisontal saat
pengoprasiannya
2.
Ruang operator Tempat untuk mengoprasikan alat Cane Unloading Crane
3.
Motor listrik 1 untuk penggerak derek kekiri dan kekanan
4.
Motor listrik 2 untuk maju dan mundernya derek
5.
Motor listrik 3 untuk menggulung dan mengulur seling
6.
Penggulung sling untuk menggulung tali sling
7.
Tali baja (sling) sebagai tali pengangkat tebu
8.
Katrol tempat bergulungnya sling dan bergantungnya rantai pengikat tebu
C. Spesifikasi
Cane Unloading Crane
Kapasitas angkat :
20 Ton.
Waktu tiap siklus :
8 menit.
Berat rata-rata tebu :
12 Ton.
Tinggi muatan max :
12 Meter.
D. Cara
Perawatan
1. Dalam
Masa Giling
a.
Pelumasan
bantalan,
sendi – sendi/engsel dan wire rope secara teratur.
b.
pemeriksaan
kondisi wire rope.
c.
pemeriksaan
mur/baut pengikat.
2. Luar
Masa Giling
a.
Pemeriksaan
secara menyeluruh, terutama pada bagian seperti bantalan-bantalan.
b.
Penggantian
pada bantalan- bantalan yang rusak.
Pengetesan fungsi alat.
No comments:
Post a Comment